Natindonews.com, Natuna – Pjs Bupati Natuna, Dr. Rika Azmi, meninjau Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di sekitar pasar lama Ranai pada Kamis, 17 Oktober 2024. Dalam kunjungan tersebut, Dr. Rika Azmi berharap masalah sampah yang bertebaran di jalan dapat segera ditangani.
“Kalau bisa disediakan penjaga agar sampah yang datang tidak langsung dibuang sembarangan,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Ferizaldy, menyatakan bahwa upaya pengelolaan sampah dimulai dengan pemisahan antara sampah organik dan non-organik. “Sampah non-organik akan kami olah menjadi butiran sampah, sehingga memiliki nilai jual ke pedagang pemasok di Natuna,” jelas Ferizaldy.
Ferizaldy menambahkan, pemisahan sampah organik dan non-organik sudah diterapkan, namun terdapat kendala pada peralatan yang tersedia. “Kami memiliki dua alat, tetapi karena lama tidak digunakan, kondisinya sekarang rusak,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan berfokus pada pengadaan peralatan untuk penanganan sampah di TPS dan TPA (Tempat Pemprosesan Akhir), yang dinilai kurang memadai. “Tahun ini, pemerintah daerah telah menganggarkan pembelian ekskavator untuk menangani sampah di TPA Sebayar. Walaupun masih belum mencukupi, setidaknya bisa membantu penanganan di TPA,” ujar Ferizaldy.
Ferizaldy juga menyebut bahwa DLH saat ini memiliki 18 unit alat angkut, termasuk truk, alat berat, tosa, pick-up truck amrol, dan kontainer. “Tahun ini, kami mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk satu unit truk dan lima unit tosa,” tambahnya.
Diketahui, jumlah sampah harian di Natuna mencapai 41 ton, menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Sebagai langkah penanganan sampah di TPA, Ferizaldy menyatakan akan menerapkan metode penimbunan sesuai dengan peraturan Kementerian Lingkungan Hidup. “Lahan kita cukup luas, jadi tidak ada masalah,” katanya.
Ferizaldy berharap masyarakat dapat mengurangi jumlah penggunaan barang sekali pakai. “Dengan mengurangi sampah, kita turut menjaga lingkungan tetap sehat dan bersih,” tutupnya. (Har)