Dibalik Proyek Huntap di Serasan Sisakan Hutang Makan Kepada  Seorang Janda 41 Juta Rupiah

Anita dan Hunian Tetap

Natindonews.com. Natuna – Bagus serta indahnya kawasan hunian tetap (huntap) bagi korban longsor di desa Pangkalan Kecamatan Serasan, tak seindah nasib Anita, seorang janda warga desa Air Raya Kecamatan Serasan Kabupaten Natuna.

Anita mengaku, saat pembangunan hunian tetap bagi korban longsor di Serasan pada tahun 2023 lalu, dia mendapatkan pesanan catering makanan untuk para pekerja yang membangun huntap tersebut hampir 2 bulan lamanya. Menurutnya, selama menyajikan makan bagi para pekerja tersebut, total tagihan keseluruhan sebesar 80 jutaan dan sudah dibayar beberapa kali namun belum lunas hingga sekarang.

Anita juga menegaskan bahwa, sebelum menyediakan catering dirinya beberapa kali menanyakan kepada kepala mandor pembangunan huntap bernama Agus, tentang siapa yang bertanggung jawab atas pembayaran catering nantinya.

“Jadi waktu itu pak Agus bilang kalau yang bertanggung jawab PT Adhi Karya, penanggung jawab dan pelaksana proyek huntap. Setelah saya tanya kepada bendahara proyek pak Dika namanya, mengiyakan kalau perusahaan yang tanggubg jawab,” ungkap Anita, Selasa, (15/4) kepada media ini melalui handphone pribadinya.

Dari total keseluruhan keseluruhan tagihan, Anita mengaku masih sisa sekitar 41 juta rupiah yang belum dibayar oleh pihak perusahaan. Dirinya bingung harus berbuat apa, dan mengadu sama siapa terkait sisa yang belum dibayar, karena seluruh pihak yang terkait permasalahan ini sudah cabut semua dari Serasan usai proyek selesai.

“Semua sudah saya hubungi lewat WA, baik itu mandornya, bendahara proyeknya dan kepala proyeknya, namun tak ada jawaban dari mereka,” ungkap Anita.

Anita berharap, perusahaan sebesar Adhi Karya yang sudah terkenal di seluruh Indonesia, rusak namanya oleh oknum-oknum dibawah yang tidak bertanggungjawab.

Media ini berusaha mengkonfirmasi, kepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan masalah sisa hutang dari nomor yang diberikan Anita, tak satupun yang merespon hingga berita ini terbit.

“Kite ni orang susah, tinggal di Natuna yang jauh dari ibu kota, nak bilang apa, mau mengadu sama siapa,” ungkap Anita sedih.

Dirinya berharap, mereka yang bertanggung jawab, dapat segera melunasi hutang catering makan untuk proyek milyaran rupiah tersebut. (Har)

 

Leave a Reply